Kesamber Geledek

Walaupun sedang malas posting, aku tetap akan membagikan cerita ini kepada kalian.

Begini ceritanya,
hari Jumat (3/4/09), setelah pulang sekolah, Theresa mengajak kami (freak girls) untuk berkaraoke di Belleza.
Namun, tiba-tiba, di tengah gelapnya langit, sebuah petir menyambar tepat di atas pohon yang ada di depanku.
Aku melihat nya jelas sekali!
Suaranya mengerikan seperti emak yang sedang marah!
(Gatal-gatal lah badan awak! [tapi boong! ;~p])
    
Yang ada di pikiranku saat itu adalah :
Wuih!
Gile...
Baru pertama kali ini aku liat petir dalam jarak sedekat ini.
Coba kalo tu petir nyamber batu,
bisa-bisa aku jadi  The Next Generation of Ponari deh!
Banyak duit padahal cuman celup-celup tangan ke dalam air doang....
Aseeek!
    
Bunyi ringtone Rusty Guitar mengembalikanku ke alam nyata dimana aku bukanlah The Next Generation of Ponari, dan aku tidak punya banyak uang karena mencelupkan tangan ke dalam air.
     
B : Halo, kenapa Mah?
M : Bel! Kita masi di jalan! Jadi karaokean gak?
B : Ga tau! Disini udah gerimis! Gak bisa keluar!
    
Byuuuuur! Tepat setelah aku mengatakan itu, hujan langsung mengguyur Jakarta Selatan dengan derasnya.
    
B : Adooooh! Sekarang udah ujan!
M : Temen-temenmu mana! Kok gak berangkat dari tadi?!!
B : Tau ah ni manusia pada kemana! Hadooooh! (aku mulai panik)
M : Yo wis.
   
Aku basah. (Segera berlari ke bawah pohon untuk berteduh. Bodohnya, bukan ke dalam gedung sekolah.)
   
Akhirnya setelah mamaku sampai di sekolah, aku memutuskan untuk pulang saja berhubung teman-temanku membatalkan acara perpisahan berupa karaoke dengan suara sumbang.
Toh, aku juga tidak pindah sekolah jauh-jauh...
Lain kali kan bisa hang-out bareng lagi...
   
"Auf wiedersehen"

0 comments: